Perkembangan Arsitektur Islam
PENGERTIAN AGAMA ISLAM
Islam adalah salah satu Agama didunia yang paling utama dan terbesar. Dimana agamanya menyatakan monoteisme, atau kepercayaan pada Tuhan yang tunggal atau satu. Di dalam bahasa yang Arab, Islam berarti “menyerah” atau “tunduk”, tunduk untuk mematuhi kehendak Tuhan. Seorang pengikut Agama Islam disebut dengan sebutan Muslim, yang menurut bahasa Arab artinya “orang yang menyerah kepada Tuhan”. Orang Islam menyebut Tuhan dengan sebutan Allah SWT. Seperti agama lainnya bahwa Allah SWT. adalah pencipta alam semesta. Islam mengajarkan bahwa semua orang Muslim adalah sama di depan Tuhan.
Setelah meninggalnya Nabi Muhammad SAW. pada abad 7 masehi, Islam mulai menyebar dari awal berkembangnya di Saudi Arabia lalu masuk Syria, Mesir, Afrika bagian Utara, Spanyol bagian barat, Persia, India, dan pada akhir abad yang ke10 masuk di Asia timur. Di abad - abad berikutnya, Islam juga menyebar ke dalam Anatolia, Balkans utara, dan Afrika bagian selatan. Masyarakat Muslim yang memeluk Islam sekitar 1 milyar orang, para pengikut Islam menyebar di lima Benua, dan Islam adalah agama yang tumbuh paling cepat di dunia. Negeri pemeluk Islam yang paling padat penduduknya adalah Indonesia, yang selanjutnya diikuti oleh Bangladesh dan Pakistan. Di luar Timur Tengah, sejumlah besar dari orang Muslim tinggal di India, Nigeria, Pecahan Negara yang dulunya Uni Soviet, dan Negeri China.
KARAKTERISTIK ARSITEKTUR ISLAM
Dua kategori dominan tentang karakteristik Arsitektur dan seni Islam adalah adanya Seni huruf Kaligrafi Arab dan format bangunan Masjid, yang digabungkan menjadi satu kesatuan. Ketika Islam tersebar, Arsitektur yang dikembangkan, dimodifikasi oleh kondisi - kondisi iklim yang berbeda dan bahan - bahan yang yang tersedia di daerah sekitarnya. Arsitektur Roma, Arsitektur Kristen Awal, dan Arsitektur Romawi yang kemudian diambil alih di awal arsitektur Islam.
Kakteristik yang paling utama dari suatu Masjid adalah bahwa arah berdoa atau sembahyang harus diorientasikan ke arah Mekah sebagai kiblatnya. Mihrab sebagai salah satu tempat / ruang Imam sebagai pemimpin sholat dari mesjid digunakan sebagai indikator untuk menghadap arah kiblat. Masjid pada umumnya mempunyai menara satu atau bahkan lebih, menara umumnya digunakan sebagai panggilan adzan. Sebagai tambahan, fungsi menara ini sudah menjadi unsur pembeda tentang Arsitektur masjid. Kebanyakan masjid juga mempunyai suatu kubah yang digunakan untuk menghubungkan pusat dari kubah kearah Mekah.
A. ARSITEKTUR MASJID
Agama Islam berdoa selalu menghadap ke-arah kiblat, dan dulunya kiblat menghadap kearah kota Maddina namun hanya selama 2 tahun, kemudian Nabi Muhammad menerima suatu wahyu bahwa kiblat yang benar terletak di Mekkah, dan sampai sekarang semua doa selalu menghadap kiblat di Mekkah, menentukan orientasi dan organisasi ruang dari semua mesjid diseluruh dunia, ditandai dengan suatu mihrab yang menghias, atau relung, di dalam Masjid.
Unsur - Unsur Masjid
MIHRAB - Tempat dimana Imam memimpin Ibadah Sholat.
MENARA - Tempat dimana dulunya juru azan melakukan azan, namun seiring perkembangan zaman juru azan tidak perlu naik ke menara hanya untuk memanggil kaum Muslim untuk Sholat. Sebelum masjid berkembang dulunya menara juga biasa digunakan kaum Muslim berlindung dari peperangan.
KUBAH - Adanya kubah dalam suatu masjid adalah peninggalan dari Arsitektur Roma.
MIMBAR & MAQQSURA - Dulunya Mimbar digunakan untuk tempat para Muslim untuk menunggu Sholat semakin lama mimbar digunakan sebagai tempat khotbah. Sedangkan Maqqsura adalah suatu penutup yang ditempatkan diarea mimbar, hal ini digunakan sebagai pelindung setelah 3 Khalifah dibunuh saat akan sholat.
CONTOH ARSITEKTUR BANGUNAN MASJID
1. Masjid Süleymaniye
Masjid Süleymaniye terletak di Istanbul, Turki. Dibangun pada tahun 1550, dengan Arsitek bernama Sinan. Desain masjid ini dipengaruhi oleh gaya gereja masa Byzantium atau Romawi, dulunya masjid ini adalah Gereja Hagia Sophia di Istanbul, namun kabarnya juga sekarang sudah dijadikan sebuah museum. Kubah besar yang berada dipusat atas terbuka bagi ruang yang lebih kecil dengan lengkung penopang dinding sebagai penunjang Kubah dibawahnya. Kemudian ada empat menara yang meruncing yang berada di setiap tepi bangunan Masjid. Ada juga balkon sebagai karakteristik dari gaya Masjid Islam yang Modern.
Karakteristik Masjid Süleymaniye
Pintu gerbang masuk yang mengesankan menyediakan akses bagi pengunjung. Perancangan pintu masuk / keluar yang besar menyerupai mihrab didalamnya, bangunan masjid yang ditandai dengan arah menghadap Kiblat.
Dua puluh Delapan tiang yang menopang kubah, dengan format serambi bertiang - tiang yang berurutan. Awalnya serambi dengan ditopang kolom dibawahnya adalah tempat yang digunakan untuk beristirahat dan duduk - duduk, tetapi setelah bertahun tahun berkembang kemudian menjadi icon unsur ilmu Arsitektur Masjid. Kolom - Kolom pada masjid ini semakin menerangkan bahwa bangunan ini terpengaruh gaya bangunan Romawi.
Di Masjid bekas Gereja besar Hagia Sophia ini berdiri suatu Kubah dimana jari jarinya adalah 26.5 m (87 ft) dan tingginya 53 m (174 ft), yang didukung oleh empat pondasi dilapis batu granit berbentuk bujur sangkar.
2. Masjid Sankore
Masjid Sankoré berada di Tombouctou, Mali. Dulunya Masjid ini adalah salah satu Kerajaan yang terbesar dari Sudan bagian barat, Afrika Utara. Kerajaan berdiri pada abad ke11, mencapai puncaknya pada abad ke14, dan setelah itu mulai merosot, tetapi mesjid tetap mempunyai peranan penting dalam kultur dan budaya masyarakat.
3. Masjid Faisal
Masjid Faisal berada di kota Islamabad dibangun pada tahun 1985, Masjid Faisal yang ada di Islamabad dirancang untuk terlihat seperti suatu tenda yang berada di tengah padang pasir. Empat menara melingkupi mesjid masing -masing tingginya adalah 90 m (sekitar 300 ft).
Komentar
Posting Komentar