Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2011

Solusi Rumah Tinggal Tahan Gempa (Part III - Studi Kasus - Desa Kebon Agung, Bantul, Yogyakarta)

Gambar
Kantor Kecamatan Imogiri Desa Kebon Agung - 15 September 2010      Gempa bumi yang terjadi pada tanggal 27 Mei 2006 di wilayah D.I Yogyakarta dan Jawa Tengah telah menghancurkan rumah warga dan mengakibatkan banyak korban jiwa maupun luka-luka. Kerusakan rumah akibat gempa bumi tersebut antara lain disebabkan karena sebagian besar rumah warga tersebut tidak dibangun menggunakan konstruksi tahan gempa.      Salah satu wilayah terparah saat kejadian gempa di Bantul adalah wilayah Desa Kebon Agung, Kecamatan Imogiri. Dimana hunian rumah tinggal warga setempat kala itu rata dengan tanah dan meninggalkan korban jiwa terbanyak saat gempa terjadi di wilayah Jogja. Selain gempa yang menghancurkan wilayah Yogyakarta, juga menghancurkan sebagian wilayah di Jawa Tengah yaitu Kota Klaten. Di Bantul sendiri ada 2 tempat yaitu paling terparah adalah daerah Jetis dan Kebon Agung. Dari hasil pengamatan lapangan wilayah Klaten hanya rusak kecil, bagian tembok hanya retak retak dan sebagian tidak sampai

Solusi Rumah Tinggal Tahan Gempa (Part II - Prinsip Bangunan Tahan Gempa)

Gambar
2.1   Kestabilan Struktur      Lanjutan pada artikel sebelumnya  Rumah Tahan Gempa Part I ,  pada bagian ini diperkenalkan satu metode umum untuk mengklasifikasi elemen struktur dan sistemnya, yang hanya menurut pada sebuah bentuk dan sifat fisik dasar dari suatu konstruksi.  Tepatnya sistem klasifikasi deskriptif yang tidak merefleksikan hubungan diantara bagian bagian yang  berhubungan pada susunan struktur agar struktur dapat berfungsi sebagai satu kesatuan. Secara mudah struktur disebutkan sebagai elemen elemen yang digabung, akan tetapi setiap struktur nyata harus berfungsi sebagai satu kesatuan dalam memikul beban untuk disalurkan ketanah.     Menurut Ir. Gunawan Y. dan Ir. Margareth S. dalam bukunya “Teori perencanaan struktur tahan gempa Jilid 1”  Dalam perancangan bangunan tahan gempa harus dipikirkan arah gaya yang bebas pada sebuah getaran pada saat terjadi gempa . Kenyataanya da lam pengaplikasian sebuah gaya dihitung secara 2dimensi dan bukan secara 3dimensi entah itu se

Desain Sayembara : Surabaya Waterfront Park

Gambar
Lambang Archfest Festival       Sayembara yang baru saja selesai penjurian rabu kemarin ini diadakan oleh Universitas Kristen Petra Surabaya. Walaupun begitu desain ini tidak mampu masuk dalam 3 besar nominator, yang ke 3 finalis nominator 2 berasal dari Universitas Petra dan satu lagi berasal dari UGM Yogyakarta. Publikasi desain ini berdasarkan persetujuan kelompok kami dari UNIKA Semarang. Selain saya sendiri beberapa anak lain dari kelompok (Konseptor + 3D Modelling) yaitu : Alif Bagoes W. Anchelmus Ishak Livanus      Beberapa bagian (3D detail segmen, 3D render, bentukan 3D detail bagian seperti lampu, tempat sampah, Kursi duduk pedestrian) dibantu oleh : Anthony Mardika Panggau Immanuel Unggul Permasalahan Desain pada bantaran sungai Kalimas Surabaya :      Taman sebagai ruang terbuka hijau tidak hanya sekedar taman kota yang berfungsi untuk meredam polusi, menciptakan iklim mikro, dan meningkatkan keindahan kota. Taman juga berfungsi sebagai ruang publik dimana pengunjung (warga