Mahasiswa Arsitek dan Masa Depannya
Saat kita masuk pertama kali dalam perkuliahan Arsitektur mungkin agak gamang, karena beberapa lulusan dari SMA langsung dijejali beberapa macam pengetahuan Arsitektur. Butuh waktu lama memang untuk mempelajari Arsitektur yang meliputi banyak aspek yang bukan hanya bicara keindahan dan ketepatan gambar, namun kita harus tahu juga masalah meliputi sejarah, ketepatan struktur dan konstruksi, ruang yang saling berhubungan dan bermacam macam lainnya.
Bicara masa depan seorang mahasiswa dalam dunia Arsitektur pernah muncul dipikiran saya bagaimana masa depan para mahasiswa Arsitektur yang tersebar di seluruh dunia. Bagaimana kita harus bersaing satu sama lain menghadapi mahasiswa Arsitek yang lain. Kuncinya dalam cara kita bersaing adalah bagaimana kekuatan kita dalam penguasaan dalam dunia Arsitektur.
Saya teringat perkataan salah satu dosen saya saat dia bertanya pada kami, mahasiswa dikelasnya "apa yang anda harapkan setelah lulus kuliah nanti??". Ada teman saya yang menjawab "Saya lulus akan menjadi seorang arsitek pak!!!". Dosen saya pun tertawa, beliau melanjutkan kenyataan riil yang kita hadapi saat ini adalah berapa banyak mahasiswa arsitek yang lulus dan sukses menjadi arsitek besar??. Dari pernyataan dosen itu saya berpikir apa dosen ini hanya akan menjatuhkan moral anak didiknya dikelas ini??. Ternyata tidak, dosen ini pun melanjutkan sebagai perumpamaan, apabila kita berada disebuah kapal tidak semua orang menjadi nakhoda, pasti ada juga yang menjadi seorang ABK dan lainnya yang hanya menjadi "karyawan" dalam kapal. Namun yang namanya mimpi itu perlu dikejar seperti layaknya Chris Gardner dalam Film "The Pursuit of Happyness".
Saya teringat perkataan salah satu dosen saya saat dia bertanya pada kami, mahasiswa dikelasnya "apa yang anda harapkan setelah lulus kuliah nanti??". Ada teman saya yang menjawab "Saya lulus akan menjadi seorang arsitek pak!!!". Dosen saya pun tertawa, beliau melanjutkan kenyataan riil yang kita hadapi saat ini adalah berapa banyak mahasiswa arsitek yang lulus dan sukses menjadi arsitek besar??. Dari pernyataan dosen itu saya berpikir apa dosen ini hanya akan menjatuhkan moral anak didiknya dikelas ini??. Ternyata tidak, dosen ini pun melanjutkan sebagai perumpamaan, apabila kita berada disebuah kapal tidak semua orang menjadi nakhoda, pasti ada juga yang menjadi seorang ABK dan lainnya yang hanya menjadi "karyawan" dalam kapal. Namun yang namanya mimpi itu perlu dikejar seperti layaknya Chris Gardner dalam Film "The Pursuit of Happyness".
Komentar
Posting Komentar